Di Balik Stigma Negatif Masyarakat Indonesia Akan Taruhan
Ada begitu banyak hal yang menjadikan bangsa Indonesia begitu populer di berbagai kalangan. Ada yang mengenal Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya dan tradisi main lotre togel. Ada juga yang mengenal Indonesia sebagai satu negara yang layak untuk dikunjungi karena berbagai keindahan alam yang dimilikinya. Namun, tahukah Anda bahwa Indonesia juga hingga saat ini dikenal sebagai salah satu pasar yang cukup potensial dalam hal industri taruhan?
Semua ini menarik untuk dibahas terlebih mengingat Indonesia juga dikenal sebagai salah satu dari sedikit tempat di dunia yang masih memiliki stigma negatif akan taruhan. Stigma ini terlebih berasal dari masyarakat Indonesia. Stigma inilah yang kemudian menjadikan ajang taruhan kurang dikenal dan bahkan relatif ditolak.
Setidaknya ketika kita mempelajari hal ini, ada beberapa hal yang kemudian menjadikan ajang ini kurang mendapatkan pengakuan dari masyarakat Indonesia. Berikut beberapa di antaranya.
Pengaruh agama dan budaya
Hal pertama yang menjadikan masyarakat Indonesia kurang memiliki citra yang baik terhadap taruhan adalah karena pengaruh agama dan budaya indonesia 4d. Seperti yang kita ketahui, banyak masyarakat Indonesia yang mengidentikkan dirinya dengan agama dan/atau budaya tertentu. Tidak sedikit dari agama serta budaya ini yang memberikan pelarangan tertentu terhadap ajang taruhan.
Taruhan dianggap sebagai sesuatu yang akan merusak dua hal: diri sendiri dan relasi dengan Tuhan.Ajang taruhan dianggap sebagai salah satu dosa yang tidak akan dengan mudah diperbaiki. Oleh karena itu, masyarakat pun diwanti-wanti untuk menjauhi ajang yang satu ini.
Karena tidak ingin diidentikkan dengan sesuatu yang mendatangkan dosa dan kerusakan, akibatnya masyarakat Indonesia pun memiliki pandangan yang negatif tentang ajang taruhan. Hal ini menjadi sesuatu yang kemudian akan sulit diperbaiki sejauh tidak ada hal yang bisa mengimbangi pernyataan ini di Indonesia.
Stigma kriminal
Hal berikutnya yang juga berperan besar dalam membangun stigma negatif terhadap ajang taruhan adalah citra taruhan sebagai salah satu penyebab tindakan kriminal. Taruhan dianggap hanya membuat miskin orang-orang yang melakukannya. Taruhan dianggap sebagai sesuatu yang memiskinkan masyarakat, suatu hal yang tidak akan membawa manfaat dalam bentuk apapun.
Terlebih ada begitu banyak berita yang menggambarkan atau menempatkan sosok para pemain taruhan sebagai pelaku tindakan kriminal. Ada begitu banyak berita yang menempatkan ajang taruhan sebagai alasan untuk melakukan tindakan kriminal. Para pelaku ditempatkan sebagai orang-orang yang kehabisan uang dalam bermain taruhan dan siap melakukan apa saja untuk memperoleh uang tersebut.
Dari sekian banyak cara yang ada, mereka pun lebih memilih untuk melakukan aksi kriminal. Mulai dari melakukan aksi pencurian, perampokan, dan lain sebagainya., Tidak heran jika kemudian banyak anggota masyarakat yang kemudian menempatkan ajang taruhan sebagai biang kerok dari aksi-aksi semacam ini. Ujung-ujungnya pemain taruhan pun tidak lagi mendapatkan tempat yang tepat di dalam masyarakat.
Hal ini semakin diperkuat dengan stigma media yang menggembar-gemborkan berita ini. Tidak sedikit aksi kriminal yang kemudian dipautkan dengan aksi taruhan. Hal ini juga berperan membentuk pola pikir masyarakat yang berbeda tentang ajang taruhan itu sendiri.
Jika pun pandangan ini ingin diubah, maka setidaknya akan butuh waktu yang lama agar masyarakat Indonesia memiliki pandangan sebaliknya tentang ajang taruhan. Pengaruh tindakan media yang salah menempatkan taruhan akan menjadi tantangan tersendiri.